Sabtu, 13 Juli 2013

Serba-serbi Sumpit di Sulawesi

Kalimantan, Sumatera, Nusa Tenggara, Bali memiliki catatan sejarah ataupun legenda mengenai keberadaan sumpit sebagai bagian dari budaya dan kearifan lokal. Ternyata sumpit juga hadir di Sulawesi sebagai salah satu pulau besar Indonesia. Di sekitar Kota Palu Provinsi Sulawesi Tengah, di sekitar Gunung Gawalise terdapat desa Dombu, Matantimali, Panasibaja, Bolobio dan Rondingo yang ditinggali Suku Da'a (merupakan Sub-etnis Suku Kaili). Suku Da'a masih menggunakan sumpit sebagai alat berburu, dan dijadikan salah satu atraksi wisata Kota Palu.



Di Kabupaten Morowali, Sulawesi Tengah, Suku Wana yang mempunyai kesederhanaan dan cara pandang terhadap alam (Pengale) masih memegang teguh adat istiadat. Masyarakat Adat Wana memiliki seni yang tinggi berupa kerajinan rotan, serta memiliki keterampilan membuat sumpit yang digunakan sebagai alat berburu binatang burung, monyet dan babi. Manyopu adalah sebutan untuk aktifitas menyumpit. Suku Wana tinggal di Posangke, Kayupoli dan Kajumarangka, dan hidup sebagai peladang berpindah dengan sistem rotasi.



Di beberapa daerah di Sulawesi Tengah, misal di tepian Danau Poso, telah ditemukan berbagai peralatan dalam bentuk kedudayaan Dongson (perunggu) dari zaman Megalitikum. Barang-barang tersebut berupa kapak-kapak dan gelang-gelang perunggu, manik-manik dan kulit-kulit siput, di samping sumpit dan jerat untuk berburu. Beberapa suku terasing masih mempergunakan alat-alat seperti itu.
(Sumber: https://www.facebook.com/notes/andi-pertiwi-damayanti/sebuah-catatan-dari-lintasan-sejarah-sulteng/2323052523931?ref=nf)


Salam




"Kembalikan eksistensi Tulup / Sumpit / Sipet / Kleput / Ultop di Indonesia"


Tidak ada komentar:

Posting Komentar