Sumpit ternyata mewarnai sejarah kerajaan Buleleng. I Gusti Gde Pasekan disebutkan memiliki pusaka pemberian sang ayah I Gusti Ngurah Jelantik, yaitu tombak tulup (sumpit) Ki Pangkajatattwa atau Ki Tunjungtutur di samping keris pusaka Ki Semang. Dikisahkan juga Pasukan Bali menggunakan sumpit saat menyerang Kerajaan Blambangan. Keahlian Pasukan Bali dalam menggunakan senjata sumpit mampu menimbulkan jatuhnya banyak korban dari pihak pasukan Macan Putih Blambangan.
(Sumber: http://sejarah-puri-pemecutan.blogspot.com/2010/01/sejarah-buleleng.html )
Dalam kisah lain disebutkan bahwa tulup (sumpit) juga digunakan oleh Kyayi Agung Bandhesa Gelgel Kubontubuh atau Kyayi Klapodhyana yang diuji kesetiaan, keperwiraan dan ketangkasannya oleh Sri Smara Kepakisan. Kyayi Klapodhyana diminta mengatasi ganguan macan hitam yang sering membuat onar. Hal ini merupakan permintaan Raja Blangbangan.Sri Smara Kepakisan membekali Kyayi Klapodhyana dengan sumpitan berujung tombak yang bernama Macan Guguh.Sumpit tersebut pada akhirnya mampu membunuh macan hitam yang menggangu warga Blangbangan
(Sumber: http://www.kubontubuh-kuthawaringin.blogspot.com )
Salam
"Kembalikan eksistensi Tulup / Sumpit / Sipet / Kleput / Ultop di Indonesia"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar