Sumpit dikenal luas oleh masyarakat di Indonesia, terlihat dari cerita-cerita rakyat yang menceritakan penggunaannya sebagai alat berburu. Sumpit bahkan tergambar di salah satu relief candi Borobudur. Namun saat ini senjata tradisional tersebut dapat dikatakan hampir hilang eksistensinya. Kondisi ini terbalik 180 derajat dengan orang-orang di Jepang, Amerika Serikat, Perancis, Jerman dan Filipina yang sudah menjadikan sumpit sebagai sebuah olah raga prestasi.
Saat ini organisasi internasional yang menaungi olah raga ini bernama IFA (International Fukiyado Association) yang secara bersama-sama dengan organisasi tingkat nasional dari beberapa negara berusaha memasukkan sumpit sebagai cabang olah raga Olimpiade. Fukiya adalah istilah bahasa Jepang untuk sumpit/blowgun.
Bagaimana dengan masyarakat Indonesia? Penulis agak khawatir dengan fenomena yang kerap terjadi kalangan masyarakat Indonesia, yaitu lupa terhadap warisan tradisi (terdengar cukup familiar ya?). Begitu pula dengan sumpit. Berapa banyak orang Indonesia yang masih menggunakan sumpit sebagai alat berburu maupun untuk rekreasi / olah raga? Kapan terakhir menggunakan sumpit? Atau jangan-jangan belum pernah sama sekali mencoba sumpit?
Kami ingin mengajak peminat olah raga target untuk mengembalikan eksistensi sumpit di Nusantara, dan mengusulkan nama serta logo di atas. Bila ada pembaca yang tertarik untuk bergabung, kami sangat terbuka untuk berkorespondensi.
Salam
"Kembalikan eksistensi Tulup / Sumpit / Sipet / Kleput / Ultop di Indonesia"
Saya sangat ingin punya sumpit sendiri cuman klo bli di kalimantan kayaknya mahal yah....klo bikin pake paralon apa ga melengkung ya pak
BalasHapuspipa paralon memang kemungkinan besar melengkung, terutama kalau panjang diatas 1m, kami juga belum 'kesampaian' memiliki sumpit dayak. alternatif yang lebih mudah menggunakan pipa aluminium atau besi dengan diameter 1cm (menurut kami diameter ini paling optimal dari sisi power dan fleksibilitas dalam membuat anak sumpit) silakan baca artikel kami http://twoloopsblowgun.blogspot.com/2013/08/membuat-sumpit-dari-barang-bekas.html
Hapus